Selasa, 04 Januari 2011

Memperbaiki Diri

kini diriku sedang menangis. tangisan tanpa air mata di sela-sela mataku. hanya jiwaku, hatiku. yang kini sedang bersimbah air mata. setiap sisi jiwaku kini telah basah. hatiku kini bergetar dengan sangat kuat. disini, ditempat ini, diwaktu ini, aku meratapi diriku sendiri. aku terus meratapi diriku yang begitu lemah. diriku ini teramat lemah dalam menjaga amanah Allah padaku. Dia menyuruhku untuk dapat menjadi pemimpin atas diriku sendiri. Dia menyuruhku mampu mengendalikan semua yg ada padaku. namun, aku disini duduk tertunduk dikalahkan oleh diriku sendiri. aku tak mampu menjaga kendali diriku. saat ia terlepas, segalanya menghitam. merabunkan pandanganku dari sinar yang benar. kini aku seolah-olah tidak berada dalam diriku sendiri. ya! aku telah kalah. bendera perjuangan ini telah jatuh, direbut dan dibakar oleh pasukan bathil.

telah terhitung ratusan kali kuambil kembali bendera yang telah usang itu. kubangun kembali diriku dalam kekuatan. kuangkat kembali diriku yang sedang menangis dalam kelemahan. kuhapus kembali setiap peluh keputusasaan yang mulai mengalir dalam diriku. aku telah mencoba untuk kembali duduk diatas kuda perangku. kucoba mengayuh kembali pedang rapuhku untuk mengusir sang perebut diri.

ratusan kali kulakukan semua hal tersebut, namun ratusan kali pula aku gagal. bendera itu kembali direbut dan diinjak-injak. aku kembali dalam tangis. peluh keputusaan kembali mengalir dari setiap noktah kulitku. aku kembali jatuh dari kuda perangku. semua yang kulakukan untuk memperbaiki diriku selalu berujung pada kegagalan. entah api angkara mereka terlalu kuat untukku atau apakah air jiwaku terlalu lemah untuk memadamkan api itu. hingga kini aku belum jua mendapat jawabannya.

dalam jiwa yang penuh dengan kotoran ini, kusampaikan permintaan ini pada-Mu:
ya Allah, aku tahu Kau telah melihat tulisan ini. aku tahu Kau telah membaca tulisan ini jauh sebelum aku sendiri menulisnya. karena memang Engkaulah yang menggerakkan tanganku untuk menuliskan tulisan ini. Engkau telah atur jalan hidupku untuk mengadu pada-Mu melalui tempat ini. maka dengan segala kekuasaan yang Kau genggam, aku memohon meronta-ronta pada-Mu. bantulah hamba-Mu ini ya rabb. bantulah hamba untuk membangun benteng yang kuat untuk menahan derasnya arus kebathilan yang dihembuskan oleh iblis yang Kau laknat. jagalah jiwaku yang terlalu lemah agar tak terjatuh dari perjuangan suci. kuatkanlah hati hamba dalam jihad terbesar dalam menahan hawa nafsu hamba sendiri. jangan kau biarkan diriku tenggelam dalam kegelapan pekat yang menghalangi pandanganku dari nur-Mu. biarlah aku selamanya berada disisi-Mu. merasakan betapa indahnya cahaya keagungan-Mu. menghirup sejuknya kesucian-Mu
Read more "Memperbaiki Diri..."

Minggu, 30 Mei 2010

Karena Aku Adalah Setiamu

Kamu... memang terasa sulit
dan begitu sakit
Namun... itu lebih indah
daripada aku tak bisa mengenalmu

Menantimu... memang terasa
begitu lelah
Namun itu lebih bahagia
bila aku harus melupakanmu

Kamu... adalah derita terindah
yang pernah kurasa
Kamu adalah nafas yang terhenti
bila rasaku juga terhenti

Kamu... adalah keajaiban
yang mampu membuat
air mataku menetes
setelah tertahan begitu lama
Kamu... adalah kata yang
tak bisa aku ungkapkan

Kamu... adalah kata yang
tak bisa aku lukiskan

Kamu... begitu menyakitkan
tapi selalu bisa membuatku
menunggu

Karena aku adalah setiamu....
Karena aku adalah setiamu....

Oleh : Seseorang Read more "Karena Aku Adalah Setiamu..."

Kamis, 22 April 2010

Sunyi Pemberi Ketenangan

Hai teman..... kali ini saya mau berbagi puisi.
semoga dapat menambah inspirasi buat kita semua.
keep spirit !!!


Sunyi Pemberi Ketenangan
Malam,

Ketika semua suara mulai lelap dalam kesunyian

Hanya terdengar suara hati bergemurh dalam dada

Aku seperti melihat laut yang tak tersentuh oleh angin, tenang!

Tenang di permukaan, gemuruh suara ikan didalamnya

Aku membayangkan melihat laut yang tenang di malam hari

Dipadukan dengan remang cahaya bulan

Tenang dan indah!

Kini aku sadar

Kenapa malam diciptakan

Kenapa dunia ini tak di isi hanya dengan pagi

Hanya dengan siang saja!

Malam adalah pengaduan, Mengadulah!

Dan jawablah sendiri!

Karena kau sudah punya jawabannya

Nikmati malammu

Jangan hanya kau gunakan untuk tidur

Bangkit dan renungkanlah

Apa yang sudah kau lakukan hari ini?

…..

…….

Sudah?

………

Kau sudah dapat jawabannya?

Terimalah….

Dan gunakan itu untuk esok hari. Read more "Sunyi Pemberi Ketenangan..."

Rabu, 17 Februari 2010

jangan menilai sseorang hanya dari luarnya saja


Sebuah kisah nyata untuk renungan kita semua agar jangan menilai
seseorang hanya dari luarnya saja...

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar dan suaminya yang berpakaian
sederhana dan terlihat usang, turun dari kereta api di Boston, dan
berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University dan
meminta janji temu. Sang sekretaris langsung mendapat kesan bahwa orang
kampung, udik seperti ini tidak ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin
tidak pantas berada di Cambridge.

"Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard", kata sang Pria lembut.
"Beliau hari ini sibuk," sahut sang Sekretaris cepat.
"Kami akan menunggu," jawab sang Wanita.
Selama 4 jam Sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa
pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi
ternyata tidak, dan sang sekretaris mulai frustrasi dan akhirnya
memutuskan untuk melaporkan kepada sang Pimpinan.

"Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan
pergi," katanya pada sang Pimpinan Harvard.
Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk.
Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka, tetapi dia
tidak menyukai ada orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang
diluar kantornya. Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju
pasangan tersebut.

Sang wanita berkata padanya, "Kami memiliki seorang putra yang kuliah
tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di
sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami
ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini."

Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh... dia bahkan terkejut.
"Nyonya," katanya dengan kasar, "Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk
setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu,
tempat ini akan seperti kuburan."

"Oh, bukan," Sang wanita menjelaskan dengan cepat, "Kami tidak ingin
mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk
Harvard."

Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju
pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, "Sebuah
gedung! "Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung?! Kami memiliki
lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard."

Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang.
Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang. Sang wanita menoleh pada
suaminya dan berkata pelan, "Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai
sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?" Suaminya
mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan.

Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan
perjalanan ke Palo Alto, California, dimana mereka mendirikan sebuah
Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang
anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard.

Anda bisa saja dengan gampang menilai karakter orang lain dengan melihat
bagaimana rupa mereka,lalu memperlakukan orang-orang yang Anda pikir
tidak dapat berbuat apa-apa unuk kepentingan Anda dengan kasar.Padahal,
dari mereka Anda bisa mendapatkan hal terbesar bahkan terbaik yg mungkin
bisa Anda dapatkan dari seseorang.

**Satu hal kecil yang Anda lakukan, adalah perbuatan besar bagi orang
lain,dan sesuatu yang tidak berarti bagi orang lain mungkin berarti
segalanya bagi Anda**


===================
Jadi tepatnya 1 oktober 1891 univ tsb diresmikan dgn 555 Mahasiswa
angkatan pertama
=================== Read more "jangan menilai sseorang hanya dari luarnya saja..."

Filosofi Kupu-Kupu (baca deh... bagus banget..!!!)


Kupu-Kupu
>
> Suatu ketika, terdapat seorang pemuda di tepian
> telaga. Ia tampak termenung. Tatapan matanya kosong,
> menatap hamparan air di depannya. Seluruh penjuru
> mata angin telah di lewatinya, namun tak ada satupun
> titik yang membuatnya puas. Kekosongan makin senyap,
> sampai ada suara yang menyapanya. Ada orang lain
> disana.
>
> "Sedang apa kau disini anak muda?" tanya seseorang.
> Rupanya ada seorang kakek tua. "Apa yang kau
> risaukan..?" Anak muda itu menoleh ke samping, "Aku
> lelah Pak Tua. Telah berkilo-kilo jarak yang
> kutempuh untuk mencari kebahagiaan, namun tak juga
> kutemukan rasa itu dalam diriku. Aku telah berlari
> melewati gunung dan lembah, tapi tak ada tanda
> kebahagiaan yang hadir dalam diriku. Kemana kah aku
> harus mencarinya? Bilakah kutemukan rasa itu?"
>
> Kakek Tua duduk semakin dekat, mendengarkan dengan
> penuh perhatian. Di pandangnya wajah lelah di
> depannya. Lalu, ia mulai bicara, "di depan sana, ada
> sebuah taman. Jika kamu ingin jawaban dari
> pertanyaanmu, tangkaplah seekor kupu-kupu buatku.
> Mereka berpandangan. "Ya...tangkaplah seekor
> kupu-kupu buatku dengan tanganmu" sang Kakek
> mengulang kalimatnya lagi.
>
> Perlahan pemuda itu bangkit. Langkahnya menuju satu
> arah, taman. Tak berapa lama, dijumpainya taman itu.
> Taman yang yang semarak dengan pohon dan bunga-bunga
> yang bermekaran. Tak heran, banyak kupu-kupu yang
> berterbangan disana. Sang kakek, melihat dari
> kejauhan, memperhatikan tingkah yang diperbuat
> pemuda yang sedang gelisah itu.
>
> Anak muda itu mulai bergerak. Dengan
> mengendap-endap, ditujunya sebuah sasaran. Perlahan.
> Namun, Hap! sasaran itu luput. Di kejarnya kupu-kupu
> itu ke arah lain. Ia tak mau kehilangan buruan.
> Namun lagi-lagi. Hap!. Ia gagal. Ia mulai berlari
> tak beraturan. Diterjangnya sana-sini. Ditabraknya
> rerumputan dan tanaman untuk mendapatkan kupu-kupu
> itu. Diterobosnya semak dan perdu di sana.
> Gerakannya semakin liar.
>
> Adegan itu terus berlangsung, namun belum ada satu
> kupu-kupu yang dapat ditangkap. Sang pemuda mulai
> kelelahan. Nafasnya memburu, dadanya bergerak
> naik-turun dengan cepat. Sampai akhirnya ada
> teriakan, "Hentikan dulu anak muda. Istirahatlah."
> Tampak sang Kakek yang berjalan perlahan. Tapi
> lihatlah, ada sekumpulan kupu-kupu yang berterbangan
> di sisi kanan-kiri kakek itu. Mereka terbang
> berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua itu.
>
> "Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Berlari dan
> menerjang? Menabrak-nabrak tak tentu arah, menerobos
> tanpa peduli apa yang kau rusak?" Sang Kakek menatap
> pemuda itu. "Nak, mencari kebahagiaan itu seperti
> menangkap kupu-kupu. Semakin kau terjang, semakin ia
> akan menghindar. Semakin kau buru, semakin pula ia
> pergi dari dirimu."
>
> "Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu.
> Karena kebahagiaan itu bukan benda yang dapat kau
> genggam, atau sesuatu yang dapat kau simpan. Carilah
> kebahagiaan itu dalam hatimu. Telusuri rasa itu
> dalam kalbumu. Ia tak akan lari kemana-mana. Bahkan,
> tanpa kau sadari kebahagiaan itu sering datang
> sendiri."
>
> Kakek Tua itu mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba,
> tampak seekor kupu-kupu yang hinggap di ujung jari.
> Terlihat kepak-kepak sayap kupu-kupu itu,
> memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Pesonanya
> begitu mengagumkan, kelopak sayap yang mengalun
> perlahan, layaknya kebahagiaan yang hadir dalam
> hati. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan
> bagi mereka yang mampu menyelaminya.
>
> ***
>
> Teman, mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap
> kupu-kupu. Sulit, bagi mereka yang terlalu bernafsu,
> namun mudah, bagi mereka yang tahu apa yang mereka
> cari. Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang
> sana-sini, menabrak sana-sini, atau menerobos
> sana-sini untuk mendapatkannya. Kita dapat saja
> mengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh
> penjuru arah. Kita pun dapat meraihnya dengan
> bernafsu, seperti menangkap buruan yang dapat kita
> santap setelah mendapatkannya.
>
> Namun kita belajar. Kita belajar bahwa kebahagiaan
> tak bisa di dapat dengan cara-cara seperti itu. Kita
> belajar bahwa bahagia bukanlah sesuatu yang dapat di
> genggam atau benda yang dapat disimpan. Bahagia
> adalah udara, dan kebahagiaan adalah aroma dari
> udara itu. Kita belajar bahwa bahagia itu memang ada
> dalam hati. Semakin kita mengejarnya, semakin pula
> kebahagiaan itu akan pergi dari kita. Semakin kita
> berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu
> akan menjauh.
>
> Teman, cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu.
> Biarkanlah rasa itu menetap, dan abadi dalam hati
> kita. Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiap
> langkah yang kita lakukan. Dalam bekerja, dalam
> belajar, dalam menjalani hidup kita. Dalam sedih,
> dalam gembira, dalam sunyi dan dalam riuh.
> Temukanlah bahagia itu, dengan perlahan, dalam
> tenang, dalam ketulusan hati kita.
>
> Bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di sekitar
> kita. Bahkan mungkin, bahagia itu "hinggap" di hati
> kita, namun kita tak pernah memperdulikannya.
> Mungkin juga, bahagia itu berterbangan di sekeliling
> kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.

so...merasa nggak bahagia, siapa Bilang???? Read more "Filosofi Kupu-Kupu (baca deh... bagus banget..!!!)..."

Selasa, 16 Februari 2010

Ketika Tuhan berkata Tidak

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah ambillah kesombonganku dariku." Allah
berkata, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang
cacat." Allah berkata, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah
sementara."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku kesabaran." Allah berkata, "Tidak
Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan, tidak diberikan,
kau harus meraihnya sendiri."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku kebahagiaan." Allah berkata,
Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk
menghargai keberkahan itu."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan." Allah berkata
"Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada
Ku."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup
ini nikmat." Allah berkata, "Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau
menikmati segala hal."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, Sebesar
cintaMu padaku. Allah berkata... "Akhirnya kau mengerti .!!"

Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah
memanjatkan doa,meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada
hasilnya.

Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah
Kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali orang lain dengan mudahnya
mendapatkan pekerjaan.

Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru
orang lain yang mendapatkannya-tanpa susah payah.

Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir
dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan.

Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus
meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek
lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus
dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil).
Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada
Allah) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau
es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak
dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es
yang lezat itu.

Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang paling
bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah
mengabulkannya. Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita
sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan terus berdoa. Read more "Ketika Tuhan berkata Tidak..."

7 Keajaiban Dunia

Silahkan disimak dan direnungkan...
> >
> > 7 Keajaiban Dunia
> >
> > Sekelompok pelajar kelas geografi belajar mengenai
> > "Tujuh Keajaiban Dunia."
> > Pada akhir pelajaran, pelajar tersebut di minta untuk
> > membuat daftar apa yang mereka pikir merupakan
> > "Tujuh Keajaiban Dunia" saat ini. Walaupun ada beberapa
> > ketidaksesuaian, sebagian besar daftar berisi:
> >
> > 1) Piramida Besar di Mesir
> > 2) Taj Mahal
> > 3) Grand Canyon
> > 4) Panama Canal
> > 5) Empire State Building
> > 6) St. Peter's Basilica
> > 7) Tembok China
> >
> > Ketika mengumpulkan daftar pilihan,
> > sang guru memperhatikan seorang pelajar,
> > seorang gadis yang pendiam,
> > yang belum mengumpulkan kertas kerjanya.
> > Jadi, sang guru bertanya kepadanya apakah dia
> > mempunyai kesulitan dengan daftarnya.
> >
> > Gadis pendiam itu menjawab,
> > "Ya, sedikit. Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya."
> > Sang guru berkata,
> > "Baik, katakan pada kami apa yang kamu miliki,
> > dan mungkin kami bisa membantu memilihnya."
> >
> > Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca,
> > "Saya pikir Tujuh Keajaiban Dunia adalah:
> >
> > 1) Bisa menyentuh
> > 2) Bisa mencicip
> > 3) Bisa melihat
> > 4) Bisa mendengar
> >
> > Dia ragu lagi sebentar, dan kemudian melanjutkan...
> >
> > 5) Bisa merasakan
> > 6) Bisa tertawa
> > 7) Dan bisa mencintai
> >
> > Ruang kelas tersebut sunyi seketika.
> > Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada
> > eksploitasi manusia dan menyebutnya "keajaiban"
> > sementara kita lihat lagi semua yang telah Tuhan
> > lakukan untuk kita, menyebutnya sebagai "biasa".
> > Semoga Anda hari ini diingatkan tentang segala hal
> > yang betul-betul ajaib dalam kehidupan Anda. Read more "7 Keajaiban Dunia..."
 

Free Blog Templates

lama sudah waktu bergulir

dan selama itu kucoba mengumpulkan hasrat

menyatukannya menjadi sebuah cita

untuk ku ekspresikan menjadi karya-karya

yang berguna...

Powered By Blogger

Blog Tricks

Powered By Blogger

Easy Blog Tricks

Powered By Blogger

Great Morning ©  Copyright by Tentang Motivasi, Puisi dan Pengembangan Diri | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks