Rabu, 17 Februari 2010

jangan menilai sseorang hanya dari luarnya saja


Sebuah kisah nyata untuk renungan kita semua agar jangan menilai
seseorang hanya dari luarnya saja...

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar dan suaminya yang berpakaian
sederhana dan terlihat usang, turun dari kereta api di Boston, dan
berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University dan
meminta janji temu. Sang sekretaris langsung mendapat kesan bahwa orang
kampung, udik seperti ini tidak ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin
tidak pantas berada di Cambridge.

"Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard", kata sang Pria lembut.
"Beliau hari ini sibuk," sahut sang Sekretaris cepat.
"Kami akan menunggu," jawab sang Wanita.
Selama 4 jam Sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa
pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi
ternyata tidak, dan sang sekretaris mulai frustrasi dan akhirnya
memutuskan untuk melaporkan kepada sang Pimpinan.

"Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan
pergi," katanya pada sang Pimpinan Harvard.
Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk.
Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka, tetapi dia
tidak menyukai ada orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang
diluar kantornya. Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju
pasangan tersebut.

Sang wanita berkata padanya, "Kami memiliki seorang putra yang kuliah
tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di
sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami
ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini."

Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh... dia bahkan terkejut.
"Nyonya," katanya dengan kasar, "Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk
setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu,
tempat ini akan seperti kuburan."

"Oh, bukan," Sang wanita menjelaskan dengan cepat, "Kami tidak ingin
mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk
Harvard."

Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju
pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, "Sebuah
gedung! "Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung?! Kami memiliki
lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard."

Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang.
Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang. Sang wanita menoleh pada
suaminya dan berkata pelan, "Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai
sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?" Suaminya
mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan.

Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan
perjalanan ke Palo Alto, California, dimana mereka mendirikan sebuah
Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang
anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard.

Anda bisa saja dengan gampang menilai karakter orang lain dengan melihat
bagaimana rupa mereka,lalu memperlakukan orang-orang yang Anda pikir
tidak dapat berbuat apa-apa unuk kepentingan Anda dengan kasar.Padahal,
dari mereka Anda bisa mendapatkan hal terbesar bahkan terbaik yg mungkin
bisa Anda dapatkan dari seseorang.

**Satu hal kecil yang Anda lakukan, adalah perbuatan besar bagi orang
lain,dan sesuatu yang tidak berarti bagi orang lain mungkin berarti
segalanya bagi Anda**


===================
Jadi tepatnya 1 oktober 1891 univ tsb diresmikan dgn 555 Mahasiswa
angkatan pertama
=================== Read more "jangan menilai sseorang hanya dari luarnya saja..."

Filosofi Kupu-Kupu (baca deh... bagus banget..!!!)


Kupu-Kupu
>
> Suatu ketika, terdapat seorang pemuda di tepian
> telaga. Ia tampak termenung. Tatapan matanya kosong,
> menatap hamparan air di depannya. Seluruh penjuru
> mata angin telah di lewatinya, namun tak ada satupun
> titik yang membuatnya puas. Kekosongan makin senyap,
> sampai ada suara yang menyapanya. Ada orang lain
> disana.
>
> "Sedang apa kau disini anak muda?" tanya seseorang.
> Rupanya ada seorang kakek tua. "Apa yang kau
> risaukan..?" Anak muda itu menoleh ke samping, "Aku
> lelah Pak Tua. Telah berkilo-kilo jarak yang
> kutempuh untuk mencari kebahagiaan, namun tak juga
> kutemukan rasa itu dalam diriku. Aku telah berlari
> melewati gunung dan lembah, tapi tak ada tanda
> kebahagiaan yang hadir dalam diriku. Kemana kah aku
> harus mencarinya? Bilakah kutemukan rasa itu?"
>
> Kakek Tua duduk semakin dekat, mendengarkan dengan
> penuh perhatian. Di pandangnya wajah lelah di
> depannya. Lalu, ia mulai bicara, "di depan sana, ada
> sebuah taman. Jika kamu ingin jawaban dari
> pertanyaanmu, tangkaplah seekor kupu-kupu buatku.
> Mereka berpandangan. "Ya...tangkaplah seekor
> kupu-kupu buatku dengan tanganmu" sang Kakek
> mengulang kalimatnya lagi.
>
> Perlahan pemuda itu bangkit. Langkahnya menuju satu
> arah, taman. Tak berapa lama, dijumpainya taman itu.
> Taman yang yang semarak dengan pohon dan bunga-bunga
> yang bermekaran. Tak heran, banyak kupu-kupu yang
> berterbangan disana. Sang kakek, melihat dari
> kejauhan, memperhatikan tingkah yang diperbuat
> pemuda yang sedang gelisah itu.
>
> Anak muda itu mulai bergerak. Dengan
> mengendap-endap, ditujunya sebuah sasaran. Perlahan.
> Namun, Hap! sasaran itu luput. Di kejarnya kupu-kupu
> itu ke arah lain. Ia tak mau kehilangan buruan.
> Namun lagi-lagi. Hap!. Ia gagal. Ia mulai berlari
> tak beraturan. Diterjangnya sana-sini. Ditabraknya
> rerumputan dan tanaman untuk mendapatkan kupu-kupu
> itu. Diterobosnya semak dan perdu di sana.
> Gerakannya semakin liar.
>
> Adegan itu terus berlangsung, namun belum ada satu
> kupu-kupu yang dapat ditangkap. Sang pemuda mulai
> kelelahan. Nafasnya memburu, dadanya bergerak
> naik-turun dengan cepat. Sampai akhirnya ada
> teriakan, "Hentikan dulu anak muda. Istirahatlah."
> Tampak sang Kakek yang berjalan perlahan. Tapi
> lihatlah, ada sekumpulan kupu-kupu yang berterbangan
> di sisi kanan-kiri kakek itu. Mereka terbang
> berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua itu.
>
> "Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Berlari dan
> menerjang? Menabrak-nabrak tak tentu arah, menerobos
> tanpa peduli apa yang kau rusak?" Sang Kakek menatap
> pemuda itu. "Nak, mencari kebahagiaan itu seperti
> menangkap kupu-kupu. Semakin kau terjang, semakin ia
> akan menghindar. Semakin kau buru, semakin pula ia
> pergi dari dirimu."
>
> "Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu.
> Karena kebahagiaan itu bukan benda yang dapat kau
> genggam, atau sesuatu yang dapat kau simpan. Carilah
> kebahagiaan itu dalam hatimu. Telusuri rasa itu
> dalam kalbumu. Ia tak akan lari kemana-mana. Bahkan,
> tanpa kau sadari kebahagiaan itu sering datang
> sendiri."
>
> Kakek Tua itu mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba,
> tampak seekor kupu-kupu yang hinggap di ujung jari.
> Terlihat kepak-kepak sayap kupu-kupu itu,
> memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Pesonanya
> begitu mengagumkan, kelopak sayap yang mengalun
> perlahan, layaknya kebahagiaan yang hadir dalam
> hati. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan
> bagi mereka yang mampu menyelaminya.
>
> ***
>
> Teman, mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap
> kupu-kupu. Sulit, bagi mereka yang terlalu bernafsu,
> namun mudah, bagi mereka yang tahu apa yang mereka
> cari. Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang
> sana-sini, menabrak sana-sini, atau menerobos
> sana-sini untuk mendapatkannya. Kita dapat saja
> mengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh
> penjuru arah. Kita pun dapat meraihnya dengan
> bernafsu, seperti menangkap buruan yang dapat kita
> santap setelah mendapatkannya.
>
> Namun kita belajar. Kita belajar bahwa kebahagiaan
> tak bisa di dapat dengan cara-cara seperti itu. Kita
> belajar bahwa bahagia bukanlah sesuatu yang dapat di
> genggam atau benda yang dapat disimpan. Bahagia
> adalah udara, dan kebahagiaan adalah aroma dari
> udara itu. Kita belajar bahwa bahagia itu memang ada
> dalam hati. Semakin kita mengejarnya, semakin pula
> kebahagiaan itu akan pergi dari kita. Semakin kita
> berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu
> akan menjauh.
>
> Teman, cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu.
> Biarkanlah rasa itu menetap, dan abadi dalam hati
> kita. Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiap
> langkah yang kita lakukan. Dalam bekerja, dalam
> belajar, dalam menjalani hidup kita. Dalam sedih,
> dalam gembira, dalam sunyi dan dalam riuh.
> Temukanlah bahagia itu, dengan perlahan, dalam
> tenang, dalam ketulusan hati kita.
>
> Bahagia itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di sekitar
> kita. Bahkan mungkin, bahagia itu "hinggap" di hati
> kita, namun kita tak pernah memperdulikannya.
> Mungkin juga, bahagia itu berterbangan di sekeliling
> kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.

so...merasa nggak bahagia, siapa Bilang???? Read more "Filosofi Kupu-Kupu (baca deh... bagus banget..!!!)..."

Selasa, 16 Februari 2010

Ketika Tuhan berkata Tidak

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah ambillah kesombonganku dariku." Allah
berkata, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang
cacat." Allah berkata, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah
sementara."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku kesabaran." Allah berkata, "Tidak
Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan, tidak diberikan,
kau harus meraihnya sendiri."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku kebahagiaan." Allah berkata,
Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk
menghargai keberkahan itu."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan." Allah berkata
"Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada
Ku."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup
ini nikmat." Allah berkata, "Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau
menikmati segala hal."

Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, Sebesar
cintaMu padaku. Allah berkata... "Akhirnya kau mengerti .!!"

Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah
memanjatkan doa,meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada
hasilnya.

Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah
Kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali orang lain dengan mudahnya
mendapatkan pekerjaan.

Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru
orang lain yang mendapatkannya-tanpa susah payah.

Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir
dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan.

Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus
meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek
lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus
dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil).
Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada
Allah) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau
es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak
dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es
yang lezat itu.

Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang paling
bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah
mengabulkannya. Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita
sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan terus berdoa. Read more "Ketika Tuhan berkata Tidak..."

7 Keajaiban Dunia

Silahkan disimak dan direnungkan...
> >
> > 7 Keajaiban Dunia
> >
> > Sekelompok pelajar kelas geografi belajar mengenai
> > "Tujuh Keajaiban Dunia."
> > Pada akhir pelajaran, pelajar tersebut di minta untuk
> > membuat daftar apa yang mereka pikir merupakan
> > "Tujuh Keajaiban Dunia" saat ini. Walaupun ada beberapa
> > ketidaksesuaian, sebagian besar daftar berisi:
> >
> > 1) Piramida Besar di Mesir
> > 2) Taj Mahal
> > 3) Grand Canyon
> > 4) Panama Canal
> > 5) Empire State Building
> > 6) St. Peter's Basilica
> > 7) Tembok China
> >
> > Ketika mengumpulkan daftar pilihan,
> > sang guru memperhatikan seorang pelajar,
> > seorang gadis yang pendiam,
> > yang belum mengumpulkan kertas kerjanya.
> > Jadi, sang guru bertanya kepadanya apakah dia
> > mempunyai kesulitan dengan daftarnya.
> >
> > Gadis pendiam itu menjawab,
> > "Ya, sedikit. Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya."
> > Sang guru berkata,
> > "Baik, katakan pada kami apa yang kamu miliki,
> > dan mungkin kami bisa membantu memilihnya."
> >
> > Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca,
> > "Saya pikir Tujuh Keajaiban Dunia adalah:
> >
> > 1) Bisa menyentuh
> > 2) Bisa mencicip
> > 3) Bisa melihat
> > 4) Bisa mendengar
> >
> > Dia ragu lagi sebentar, dan kemudian melanjutkan...
> >
> > 5) Bisa merasakan
> > 6) Bisa tertawa
> > 7) Dan bisa mencintai
> >
> > Ruang kelas tersebut sunyi seketika.
> > Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada
> > eksploitasi manusia dan menyebutnya "keajaiban"
> > sementara kita lihat lagi semua yang telah Tuhan
> > lakukan untuk kita, menyebutnya sebagai "biasa".
> > Semoga Anda hari ini diingatkan tentang segala hal
> > yang betul-betul ajaib dalam kehidupan Anda. Read more "7 Keajaiban Dunia..."

Sahabat Sejati


Sahabat.....
Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan
menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang
indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati
bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya ...

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang
panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan
sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka,
dihibur-disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu
- ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan
kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari
perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa
adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa
yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari
kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita
memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari
orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang
dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak
ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.
Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang
berhasil mendapatkannya.

Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga
yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

** Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang
mementingkan diri sendiri **

"Dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal kita.
Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita"

Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan.

Siapa yang berada di samping anda ??

Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai ??

Siapa yang ingin bersama anda saat anda tak bisa memberikan apa-apa ??

MEREKALAH SAHABAT ANDA

Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka Read more "Sahabat Sejati..."

Yang Menyedihkan


Yang menyedihkan, menyakitkan & mengecewakan!
-----------------------------------------------------------------------
Hal yang sangat menyedihkan adalah saat kau jujur pada temanmu, dia
berdusta padamu .... Saat dia telah berjanji padamu, dia mengingkarinya
.... Saat kau memberikan perhatian, dia tidak menghargainya ...

Hal yang sangat menyakitkan adalah saat kau mengirimkan e-mail pada
temanmu, dia menghapus tanpa membacanya ... Saat kau membutuhkan jawaban
dari e-mailmu, dia tidak menjawab dan mengacuhkannya ... Saat bertemu
dengannya dan ingin menyapa, dia pura2 tidak melihatmu ... Saat kau
mencintainya dengan tulus tapi dia tidak mencintamu ... Saat dia yang kau
sayangi tiba2 mengirimkan kartu undangan pernikahannya .... Hal yang
sangat mengecewakan adalah kau dibutuhkan hanya pada saat dia dalam
kesulitan ... Saat kau bersikap ramah, dia terkadang bersikap sinis
padamu ... Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia berusaha untuk
menghindarimu ...

Jangan pernah menyesali atas apa yang terjadi padamu ??? Sebenarnya
hal-hal yang kau alami sedang mengajarimu .... Saat temanmu berdusta
padamu atau tidak menepati janjinya padamu atau dia tidak menghargai
perhatian yang kau berikan .... sebenarnya dia telah mengajarimu agar kau
tidak berprilaku seperti dia ....

Saat temanmu menghapus e-mail yang kau kirim sebelum membacanya atau saat
bertemu dengannya dan ingin menyapa, dia pura2 tidak melihatmu .....
sebenarnya dia telah mengajarkanmu agar tidak berprasangka buruk & selalu
berpikiran positif bahwa mungkin saja dia pernah membaca e-mail yang kau
kirim .... atau mungkin saja dia tidak melihatmu ....

Dan saat dia tidak menjawab e-mailmu .... sebenarnya dia telah
mengajarkanmu untuk menjawab e-mail temanmu yang membutuhkan jawaban
walaupun kau sedang sibuk dan jika kau tidak bisa menjawabnya katakan
kalau kau belum bisa menjawabnya jangan biarkan e-mailnya tanpa jawaban
karena mungkin dia sedang menunggu jawabanmu ....

Saat kau mencintainya dengan tulus tapi dia tidak mencintaimu atau dia
yang kau sayangi tiba2 mengirimkan kartu undangan pernikahannya ....
sebenarnya sedang mengajarimu untuk ridha menerima takdirNya ....

Saat kau bersikap ramah tapi dia terkadang bersikap sinis padamu ....
sebenarnya dia sedang mengajarimu untuk selalu bersikap ramah pada
siapapun ....

Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia berusaha untuk menghindarimu
... sebenarnya dia sedang mengajarimu untuk menjadi seorang teman yang
bisa diajak berbagi cerita, mau mendengarkan keluhan temanmu dan
membantunya ....

Bila kau dibutuhkan hanya pada saat dia sedang dalam kesulitan ....
sebenarnya juga telah mengajarimu untuk menjadi orang yang arif & santun,
kau telah membantunya saat dia dalam kesulitan ....

Begitu banyak hal yang tidak menyenangkan yang sering kau alami atau
bertemu dengan orang2 yang menjengkelkan, egois dan sikap yang tidak
mengenakkan ...

Dan betapa tidak menyenangkan menjadi orang yang dikecewakan, disakiti,
tidak dipedulikan/dicuekin, tidak dihargai, atau bahkan mungkin dicaci
dan dihina ... Sebenarnya orang2 tsb. sedang mengajarimu untuk melatih
membersihkan hati & jiwa, melatih untuk menjadi orang yang sabar dan
mengajarimu untuk tidak berprilaku seperti itu ...

Mungkin Tuhan menginginkan kau bertemu orang dengan berbagai macam
karakter yang tidak menyenangkan sebelum kau bertemu dengan orang yang
menyenangkan dalam kehidupanmu dan kau harus mengerti bagaimana
berterimakasih atas karunia itu yang telah mengajarkan sesuatu yang
paling berharga dalam hidupmu ...

Author : Unknown
Forward oleh Muslim watashiwa
source : www.masjidits.cjb.net Read more "Yang Menyedihkan..."

Cerita Pohon Apel


Suatu ketika, Hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang
>senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang
>memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di
>keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon
>apel itu. Demikian pula, pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.
>Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak
>lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia
>mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. "Ayo ke sini bermain-main
>lagi denganku," pinta pohon apel itu.
>
>
>"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi." jawab anak
>lelaki itu "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang
>untuk membelinya."
>
>
>Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... Tetapi kau
>boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan
>uang untuk membeli mainan kegemaranmu."
>
>Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada
>di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak
>lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih. Suatu hari
>anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang.
>"Ayo bermain-main denganku lagi." kata pohon apel.
>
>"Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk
>keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau
>menolongku?"
>
>"Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua
>dahan rantingku untuk membangun rumahmu." kata pohon apel.
>
>Kemudian, Anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel
>itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat
>anak lelaki itu senang. Tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi.
>Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih. Pada suatu musim panas, anak
>lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita
>menyambutnya. "Ayo bermain-main lagi denganku." kata pohon apel.
>
>"Aku sedih, "kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin hidup
>tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku
>sebuah kapal untuk pesiar?"
>
>"Duh, maaf aku tak punya kapal. Tapi kau boleh memotong batang tubuhku
>dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar
>dan bersenang-senanglah."
>
>Kemudian, Anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat
>kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi
>datang menemui pohon apel itu. Akhirnya, Anak lelaki itu datang lagi
>setelah bertahun-tahun kemudian.
>
>"Maaf, anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel
>lagi untukmu."
>
>"Tak apa." "Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu."
>jawab anak lelaki itu.
>
>"Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat." kata
>pohon apel.
>
>"Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu." jawab anak lelaki itu.
>
>"Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu.
>Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini." kata
>pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
>
>"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang." kata anak lelaki."Aku hanya
>membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian
>lama meninggalkanmu."
>
>"Oooh, bagus sekali. Tahukah kau ... Akar-akar pohon tua adalah tempat
>terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari... Marilah berbaring di
>pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang."
>
>Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu
>sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.
>
>Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua
>kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu
>kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya
>datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli
>apa pun, orang tua kita akan selalu ada disana untuk memberikan apa yang
>bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Kita mungkin berpikir
>bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, Akan
>tetapi begitulah cara kebanyakan dari kita memperlakukan orang tua kita.
>Lihatlah diri kita masing-masing ..... Mudah-mudahan kita tidak termasuk
>dari bagian cerita di atas. Read more "Cerita Pohon Apel..."
 

Free Blog Templates

lama sudah waktu bergulir

dan selama itu kucoba mengumpulkan hasrat

menyatukannya menjadi sebuah cita

untuk ku ekspresikan menjadi karya-karya

yang berguna...

Powered By Blogger

Blog Tricks

Powered By Blogger

Easy Blog Tricks

Powered By Blogger

Great Morning ©  Copyright by Tentang Motivasi, Puisi dan Pengembangan Diri | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks